AGPAII DAN UNDP GELAR DISKUSI HASIL MONITORING CCT

 Jakarta_AGPAII bersama UNDP menggelar diskusi terpumpun hasil monitoring implementasi ketrampilan berfikir kritis dan kreatif (Critical and Creative Thinking/CCT). Kegiatan ini berlangsung di kantor UNDP, Menara Thamrin, Jakarta. Dihadiri oleh perwakilan UNDP, AGPAII, Subdit PAI SMA/SMK Kemenag RI dan tim ahli yang dilibatkan sebagai observer, Senin (20/02/23).

“Diskusi ini dilakukan untuk membahas temuan pada implementasi CCT  pelajaran PAI,” demikian dikatakan Mahnan Marbawi, Ketua Dewan Pembina AGPAII.

Dalam paparannya, Mahnan mengatakan bahwa pembelajaran PAI dengan nuansa CCT sudah muncul namun masih harus dikuatkan. Menanggapi hal ini, Syamsul Tarigan dari UNDP menyampaikan bahwa perlu bahasan lebih lanjut untuk menemukan aspek-aspek yang harus diperbaiki.

“Selain itu perlu dilakukan perbaikan pada seluruh aspek yang menjadi mata rantai implementasi CCT,” tegasnya

Hasil monitoring nantinya akan menjadi panduan penyusunan ringkasan kebijakan (policy brief) yang akan disampaikan kepada pihak-pihak terkait.

Diskusi terpumpun hasil monitoring CCT di kantor UNDP, Thamrin, Jakarta (20/02/23)

Diketahui, penerapan ketrampilan berfikir kritis dan kreatif (CCT) sangat penting untuk mengkritisi informasi sehingga terhindar dari pemahaman yang keliru akan sesuatu hal. Pemahaman yang keliru ini dapat bermuara pada tindakan intoleransi, ekstrimisme serta keterbelahan bangsa. Hal ini sangat penting ditanamkan kepada siswa sebagai generasi yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa. Disamping itu CCT merupakan salah satu ketrampilan berfikir tingkat tinggi atau HOTS (High Order Thinking Skill). Oleh karena itu AGPAII sangat mendorong agar guru-guru PAI memiliki ketrampilan CCT ini terutama pada tingkat SMA/SMK.

Memfasilitasi hal tersebut AGPAII menggandeng Preventing Violent Extremism Through Promoting Tolerance and Respect for Diversity (PROTECT) Project Phase II yang berada dibawah pengelolaan UNDP, sebuah badan PBB yang bergerak di bidang pembangunan.

Masih menurut Mahnan, kegiatan CCT turut menguatkan implementasi Kurikulum Merdeka. Pada tahap ini CCT diikuti tujuh sekolah, meliputi SMAN 1 Kota Bogor, SMAN 2 Kota Bogor, SMAN 1 Cigombong, SMKN 3 Kota Bogor, SMKN 1 Cibinong, SMKN 1 Bojonggede dan SMK Wikrama Kota Bogor.

Sebelumnya guru-guru PAI dari sekolah-sekolah tersebut telah mengikuti pelatihan CCT pada Desember 2022. Pada bulan berikutnya mereka mengimplementasikan CCT pada pembelajaran PAI di sekolah masing-masing. Sehingga secara keseluruhan pembelajaran PAI berCCT ini telah diikuti 2.536 siswa sekolah-sekolah tersebut. Selanjutnya monitoring telah dilakukan pada pekan pertama dan kedua Februari 2023.

Monitoring dilaksanakan oleh tim yang beranggotakan perwakilan dari UNDP, Puskurjar Kemendeikbud Ristek, AGPAII, Kemenag, Dinas Pendidikan, ahli pendagogi dan ahli kurikulum.

Untuk mendapat gambaran yang lengkap, monitoring dilakukan dengan observasi langsung di kelas pada saat KBM. Selain itu diperiksa pula modul ajar/RPP yang dibuat guru dan informasi dari siswa melalui angket online.

Pada akhir diskusi, Ida Farida dari Subdit PAI SMA/SMK menyampaikan harapan agar CCT ini turut memperkuat dan memperkaya pembelajaran PAI.

“Diharapkan program CCT ini turut memperkuat PAI pada Kurikulum Merdeka dan juga pada PPKB. Tinggal diinsersi pada aspek yang tepat,” ujar Ida Farida yang hadir mewakili Kasubdit.[]

 

 

 

 

 

Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia