DPW Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Jawa Tengah mengapresiasi dibukanya program beasiswa S2 bagi pendidik yang dikelola Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Menurut Ketua DPW AGPAII Jawa Tengah, Muhammad Ahsan, program tersebut sangat bagus untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidikan guna mendukung pemerintah dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.
Bahkan, setelah informasi disebar ke seluruh anggota AGPAII Jawa Tengah, program tersebut mendapatkan respon yang luar biasa.
Hanya saja, aspirasi guru-guru yang mau mendaftar melalui laman LPDP terkendala dengan persyaratan poin 9, yaitu sertifikat Bahasa Asing TOEFL ITP.
“Bukan masalah nilainya, tetapi terkendala tempat penyelenggaranya tes TOEFL yang diakui oleh pihak pengelola LPDP harus ITP,” kata Ahsan, Selasa (3/11/2020).
Sebagaimana diketahui, untuk bisa tes TOEFL sudah ditentukan tempat dan tanggalnya oleh lembaga yang berwenang. Setelah dicek, tempat yang terdekat di Jawa Tengah ada di Salatiga, nanun ternyata kuota untuk ikut tes sudah penuh.
“Kemudian ada lagi di Kota Semarang, ternyata waktu penyelenggaraannya sudah melewati batas akhir penutupan pendaftaran,” Tambahnya.
Sekretaris AGPAII Jawa Tengah, Hery Nugroho menambahkan, berdasar dari laporan calon peserta yang sudah konfirmasi ke tempat tes TOEFL ITP, apabila mengikuti tes, maka sertifikatnya akan keluar dua minggu lagi.
“Melihat kondisi tersebut, jelas tidak mungkin guru bisa mendaftar program yang sangat bagus itu. Karena untuk tes TOEFL dan waktu batas akhir pendaftaran waktunya sangat dekat, yaitu 6 Nopember 2020, kecuali yang sebelumnya sudah mengantongi sertifikat TOEFL ITP,” tambahnya.
Dalam pengamatannya, Hery mengungkapkan, sangat jarang guru bahkan ada kemungkinan belum ada yang mempunyai TOEFL ITP. Oleh karana itu, DPW AGPAII Jawa Tengah meminta agar Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud dan Direktur Beasiswa LPDP Kemenkeu memperpanjang waktu pendaftaran program.
“Kami minta pendaftaran program diperpanjang sampai minggu keempat Nopember 2020. Sehingga nantinya, bagi yang memenuhi syarat bisa ikut seleksi beasiswa S2 secara terbuka,” jelasnya.
Apabila dipaksakan sesuai dengan waktu pendaftaran yang sudah ditetapkan, khusus beasiswa untuk pendidik/guru tahun 2020, AGPAII Jawa Tengah meminta perguruan tinggi tempat penyelenggara kuliah beasiswa S2 diperbolehkan untuk menggelar Tes TOEFL.
Dengan begitu, masalah tes TOEFL akan segera tertangani. Apalagi program studi perguruan tinggi penyelenggara beasiswa S2 LPDP reputasinya bisa diakui, setidaknya terakreditasi A.
“Itupun waktunya juga sangat mepet sekali. Idealnya, kalau perguruan tinggi penyelenggara beasiswa diberi wewenang menyelenggarakan Tes TOEFL, maka waktu pendaftaran diundur sampai minggu kedua Nopember 2020,” lanjutnya.
Jika hal itu dilakukan, menurut Hery, program yang sudah bagus tersebut akan bisa diakses guru-guru pilihan di Indonesia untuk mengikuti beasiswa S2. (Nal)
sumber: