AGPAII TANGSEL, BANTEN LUNCURKAN LITERASI KITAB KUNING

Tangerang Selatan_DPD AGPAII Tangerang Selatan, Banten meluncurkan program Literasi Kitab Kuning, Kamis (03/02). Seremoni peluncuran yang dilaksanakan di Gedung Pemkot Tangsel ini dihadiri Sekdis Pendidikan mewakili Walikota Tangsel, Kepala Kesbangpol, Kepala Kemenag dan Kasi Pakis Kemenag Tangsel, Kabid PTK Disdik, Dewan Pendidikan, Kepala SMPN 21 dan SMPN 22 Tangsel, Pengurus IGI Tangsel serta Ketua Yayasan Al Azhar BSD. Sejumlah guru PAI tingkat TK, SD, SMP, SMA/SMK tampak turut menghadiri acara ini.

“Literasi kitab kuning ini merupakan jawaban AGPAII dalam mewarnai misi Kota Tangsel yang Cerdas, Modern dan Religius,” demikian dikatakan Budi Mulia, Ketua DPD AGPAII Tangsel dalam sambutannya. Ia juga melanjutkan bahwa kegiatan ini merupakan pengejawantahan komitmen Walikota H. Benyamin Davnie untuk mewujudkan sisi religiusitas Tangsel. Di lapangan, program ini akan dilaksanakan berkelanjutan di sekolah umum.

“Untuk terlaksananya program ini, Pemkot Tangsel mendukug melalui penganggaran,” demikian dikatakan Haris Jaya Prawira, Sekdis Pendidikan Tangsel.

Penandatanganan program literasi (dok)

Sementara itu Kepala Kemenag, Dedi Mahfudin menyambut baik program ini.

“Literasi kitab kuning berarti menjadikan kitab kuning sebagai rujukan, bukan sekedar bacaan,” demikian tegas Dedi. Ia juga berharap agar AGPAII membangun komunitas kitab kuning. Lebih dari itu, melalui program ini AGPAII dapat berperan dalam kelangsungan Tangsel sebagai juara umum MTQ tingkat Banten.

 

Demonstrasi metode Tamyiz oleh siswa SMPN 21 Tangsel (dok)

Menurut Ahmad Ansori, guru PAI penggiat literasi kitab kuning sekaligus penanggung jawab program, perintisan rogram ini sudah dilaksanakan di sekolahnya SMPN 21 Tangsel sejak 2015. Pada kesempatan ini Ansori juga menampilkan siswanya mendemonstrasikan cara belajar bahasa Arab menggunakan metode Tamyiz hasil kreasinya. Melalui metode ini siswa dapat belajar bahasa Arab berlangsung dengan menyenangkan. yang merupakan bahasa kitab kuning, berlangsung dengan menyenangkan. Metode ini juga yang akan digunakan pada program literasi ini.

“Literasi ini bertujuan agar guru PAI dan siswa melek kitab kuning dan mampu menterjemahkan Al Quran secara mandiri,” ujar Ansori.

Masih menurut Ansori, program mulai dilaksanakan pada Mei 2022. Tahap pertama akan dilaksanakan seleksi untuk mendapatkan 100 calon trainer. Tahap selanjutnya pendadaran 100 calon trainer yang dilaksanakan selama tiga hari. Selanjutnya setiap trainer mendiseminasikan kepada 5 orang di sekolah masing-masing. Berikutnya, diseminator dan 5 diseminee ini akan membimbing siswa di sekolahnya.

Pada tahun ini program akan dilaksanakan hingga Desember, diharapkan pada Januari 2023 AGPAII dapat menunjukkan hasil program melalui parade Literasi Kitab Kuning. Demikian pungkas Ansori. (*)

 

Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia