Sungai Martapura yang meluap di Kalimantan Selatan, menyebabkan banjir sehingga lebih dari 3.000 jiwa mengungsi, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Meluapnya Sungai Martapura tidak lepas dari hujan deras yang berlangsung sejak Kamis (14/01) hingga Jum’at dini hari (25/01). Akibatnya, menurut BNPB, sebanyak 15 daerah di Kalimantan Selatan terendam banjir, di antaranya Kota Banjarmasin, Kabupaten Banjar, dan Martapura.
Tinggi banjir berkisar antara 80 hingga 300 centimeter. Adapun daerah di sekitar bantaran Sungai Martapura , tinggi banjir mencapai tiga meter.
Berdasarkan data sementara hasil kaji cepat BPBD Kalimantan Selatan, sebanyak 5.900 kepala keluarga yang terdiri dari 24.000 jiwa terdampak banjir dan lebih dari 3.000 jiwa mengungsi.
Banjir telah menyebabkan dua orang meninggal dunia dan tiga orang hilang. Korban meninggal dunia mencakup bocah perempuan berusia 13 tahun di Kecamatan Banjarmasin Timur akibat tersengat listrik saat banjir dan seorang ibu berusia 40 tahun di Kabupaten banjar Sungai Tabuk akibat terseret arus. Tiga korban hilang meliputi suami dan kedua anak sang ibu yang meninggal dunia.
“BPBD Kalimantan Selatan, TNI, Polri, Basarnas, PMI, dan sejumlah relawan masih melakukan evakuasi dan penyelamatan korban. Pengungsi ditempatkan di beberapa lokasi seperti di kantor pemerintah dan masjid-masjid,” kata Ibnu Sina selaku Walikota Banjarmasin”.
Menurut Ibnu Sina, daerah di sekitar hulu Sungai Martapura yang meliputi Kota Banjarmasin, Sungai Lulut, Sungai Tabuk,Sungai rangas,Astambul,Hantakan, adalah daerah rawan banjir. Kondisi topografinya merupakan cekungan seperti mangkok.
“Namun wilayah ini telah berkembang menjadi permukiman dan kawasan industri yang padat penduduknya. Sungainya juga mengalami sedimentasi dan penyempitan sehingga mudah meluap. Ini diperparah dengan rusaknya daerah aliran sungai di bagian hulu sehingga banjir tahunan selalu berulang,” ujarnya.
Prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan wilayah Kalimantan selatan akan mengalami curah hujan yang tergolong tinggi pada Maret, yakni berkisar antara 300-500 milimeter. Bahkan, di beberapa kabupaten, curah hujan masuk kategori sangat tinggi lantaran melampaui 500 mm. (Deddy)