Beyond Imagination : AGPAII Gelar Webinar Augmented Reality

JAKARTA_DPP AGPAII melalui Depkominfo menggelar webinar Pengembangan Media Pembelajaran PAI Berbasis Augmented Reality AR), Senin (15/03). Webinar ini terselenggara atas kerjasama DPP AGPAII dengan Assemblr EDU yang menghadirkan Deden Nugraha sebagai narasumber. Peserta yang mendaftar mencapai 1054 orang, 98% merupakan guru PAI dan 2% guru mata pelajaran lain. Peserta berasal dari 31 provinsi, hanya 3 provinsi yang tidak ada pesertanya yakni Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara. Pada saat pelaksanaan tercatat 323 peserta bergabung di Zoom Meeting dan sekitar 40 orang mengikuti di Youtube AGPAII Channel. Dengan kata lain terdapat beberapa peserta yang tidak dapat mengikuti webinar namun sudah mendaftar.

Pada kesempatan ini Ketua Umum yang diwakili Sekjen, Ahmad Budiman menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara. Menurut Sekjen, guru PAI harus mampu menguasai teknologi dan dimanfaatkan untuk pembelajaran. Kemampuan ini mutlak dimiliki agar mampu menghadirkan pembelajaran PAI yang menarik dan sesuai dengan karakter siswa jaman sekarang.

“Siswa yang dihadapi guru jaman sekarang adalah generasi digital. Maka hadirkan PAI yang bernuansa teknologi,” demikian tegas Budiman.

Sementara itu Muhammad Ahsan, Ketua Depkominfo DPP AGPAII, mengatakan bahwa peningkatan guru PAI untuk menguasai teknologi pembelajaran sudah dilakukan secara terstruktur melalui Ditpai sejak 2008. Perkembangan selanjutnya mengikuti teknologi yang terus meningkat. Pada periode ini melalui AGPAII, guru PAI memiliki aplikasi AGPAII Digital.

“Pengembangan media ajar PAI dengan AR dapat diintegrasikan dengan aplikasi kita, yakni pada RPP dan Modul PAI Digital,” kata Ahsan yang juga sebagai penggagas Aplikasi AGPAII Digital ini.

Perencanaan pembelajaran disusun pada RPP yang memuat media AR. Selanjutnya AR juga dimuat pada modul pembelajaran yang akan digunakan siswa. Demikian penjelasan Ahsan mengenai sinergitas AR dengan apliakasi AGPAII Digital.

**

Sebagian peserta webinar (dok)

Dipandu Abd Aziz Rofiq, Deden Nugraha menjelaskan Augmented Reality dan bagaimana memanfaatkannya sebagai media pembelajaran. Dikatakannya, AR merupakan teknologi yang dapat menghadirkan dunia digital ke alam nyata. Obyek ditampilkan dalam bentuk 3 dimansi. Misalnya untuk mengenalkan Ka’bah, guru menghadirkannya dalam bentuk 3 dimensi, dapat diputar dan dilihat dari berbagai arah.

Karena obyeknya berbentuk 3 dimensi maka aplikasi ini memerlukan spesifikasi yang baik. Menurut Deden, AR memerlukan dua gadget, laptop atau komputer dan smartphone. Spesifikasi laptop/komputer minimal Windows 10 dan RAM 2 GB. Pada telepon pintar, untuk mesin pacu Android minimal versi 12 dengan RAM 2GB sedangkan iOs minimal versi 7 dan RAM juga 2 GB.

Mengapa menggunakan kedua perangkat ini? Sebenarnya pembuatan konten dapat dibuat laptop maupun telepon pintar. Pada laptop/komputer pembuatan dapat dilakukan dengan leluasa, sedangkan pada telepon pintar karena alasan praktis. Setelah menjadi produk, media AR dapat dibuka siswa pada telepon pintar mereka. Produk media secara otomatis tersimpan di penyimpanan awan pada akun Assemblr yang dimiliki.

“Kami di Assemblr EDU semakin memperbanyak konten-konten pendidikan agama,” tutur Deden.

Untuk dapat menggunakan AR kita dapat mengunduh aplikasinya di www. assemblrworld.com dan untuk telepon pintar aplikasi AR dapat diunduh di PlayStore ataupun AppStore. Langkah selanjutnya adalah membuat akun. Setelah memiliki akun, kita dapat mulai membuat konten media.

**

Deden Nugraha, narasumber Assemblr EDU (dok)

Kegiatan webinar ini baru pemantik, baru informasi awal dan apa yang dapat dibuat. Intinya memancing rasa penasaran peserta akan AR. Rupanya tujuan kegiatan ini tercapai, terbukti dengan banyaknya peserta yang menanyakan kelanjutan kegiatan ini. Webinar ini akan ditindaklanjuti dengan pelatihan membuat konten media pembelajaran.

Pada kesempatan terpisah, Sekjen AGPAII Ahmad Budiman menyatakan bahwa pola pelatihan akan dibuat secara berjenjang. DPP akan melatih trainer daerah melalui kegiatan training of trainer (ToT). Selanjutnya secara berjenjang peserta yang lulus ToT akan melatih guru-guru di daerah masing-masing.

Beyond Imagination. Guru-guru PAI semakin banyak mengenal media pembelajaran. (aar)

 

 

 

Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia