JAKARTA_Tidak masuknya Guru Pendidikan Agama (GPA) dalam rencana rekrutmen 1 juta Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) menimbulkan kekecewaan Ketua Umum DPP AGPAII, Dr. Mahnan Marbawi, MA, Sabtu (6/3/2021).
Pihaknya mengaku, bahwa sejak merebaknya kabar tersebut DPP AGPAII telah melakukan Focus Group Discussin (FGD) dengan Kemendikbud, Kemenag, DPR RI VIII dan Komisi IX. Tujuannya adalah agar pemerintah membuka peluang mengikuti rekrutmen bagi GPA semua agama.
“Kami prihatin karena pada rencana rekrutman tersebut tidak ada formasi bagi GPA, baik dalam Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK),” kata Mahnan dalam siaran tertulisnya
Saat ini anggota AGPAII mencapai 235.000 guru PAI. pada komposisi tersebut 70-80%nya berstatus honorer dengan tingkat pendapatan di bawah garis Upah Minimum Regional (UMR). Dengan demikian rencana rekrutmen ASN dan PPPK yang tidak menyertakan GPA menunjukkan bahwa negara mengabaikan GPA.
“Mereka sudah mengabdi berpuluh-puluh tahun. Meskipun dengan kondisi kesejahteraan yang rendah mereka tetap semangat menanamkan nilai-nilai agama kepada siswa,” tandas Mahnan.
Bisa dibayangkan apa yang dirasakan GPA saat teman mengajar di sekolahnya diangkat sebagai ASN atau PPPK. GPA tidak diangkat karena memang tidak ada formasi.
Mahnan tidak menafikan bila dalam waktu yang ditentukan pemerintah tetap tidak menyertakan mereka dalam rekrutmen ASN atau PPPK, GPA diberbagai daerah bakal mengadakan Mogok Mengajar Nasional.
“Kami berharap pemerintah memasukkan GPA dalam rencana rekrutmen 1 juta ASN dan PPPK. Tidak lain agar mereka tetap tenang dan fokus dalam menjalankan tugas,” pungkas Mahnan.
(aar)
—
Berita ini telah dimuat di sigijateng.id, kubaca.id, dan suaramerdeka.com