Tawadhu dalam Islam diartikan sebagai sikap yang rendah hati. Sikap rendah hati merupakan sikap mulia yang harus tertanam dalam diri seorang muslim. Merupakan salah satu sikap akhlakul karimah. Bagaimanakah keutamaan dari penerapan sifat tawadhu dalam kehidupan sehari-hari?
Arti dari tawadhu secara bahasa adalah ketundukan dan rendah hati. Asal katanya berasal dari Tawaadha’atil ardhu yang berarti tanah itu lebih rendah daripada tanah di sekelilingnya.
Orang yang tawadhu adalah orang menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya bersumber dari Allah Swt, ilmu dan kelebihannya bersumber dari Allah Swt.
Tawadhu adalah bersikap tenang, sederhana, rendah hati dan sungguh-sungguh menjauhi perbuatan takabbur (sombong), ataupun sum’ah ingin diketahui orang lain amal kebaikan kita.
Tawadhu merupakan salah satu bagian dari akhlak mulia jadi sudah selayaknya kita sebagai umat muslim bersikap tawadhu menghindarkan diri dari kesombongan.
Mempunyai sifat tawadhu berarti merasa diri kita orang biasa, merasa diri selalu kurang sekalipun memiliki banyak kelebihan. Dengan sifat tawadhu pun kita selalu akan merendahkahkan diri di hadapan Allah, sujud bersungkur dan selalu merasa diri tidak kuasa, tidak berbuat semena-mena atau memandang rendah terhadap sesama manusia.
Dalam QS. Al-Furqan: 63 bahwa Allah mengasihi hamba-Nya yang bersifat tawadhu atau rendah hati.
وَعِبَادُ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى ٱلْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ ٱلْجَٰهِلُونَ قَالُوا۟ سَلَٰمًا
Bacaan latin: Wa ‘ibādur-raḥmānillażīna yamsyụna ‘alal-arḍi haunaw wa iżā khāṭabahumul-jāhilụna qālụ salāmā
Artinya: “Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan ‘salam,'” (Qs. Al furqon ayat 63)
Islam mengajarkan bahwa setiap manusia pasti harus mempunyai sikap tawadhu atau rendah hati. Misalnya, tidak berlebihan dalam memakai perhiasan, tidak berlebihan saat makan dan minum, sopan dalam bertindak, tidak menyakiti hati orang lain, bertutur kata baik, santun dalam bersikap, sering membantu orang yang membutuhkan dan tidak sombong atau suka pamer.
Rasulullah Saw. telah bersabda bahwa :
“Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah diri) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya” (HR. Muslim).
Seseorang yang bersikap tawadhu tidak melihat diri sendiri lebih baik dari hamba Allah lainnya. Dia menyadari bahwa sumber kenikmatan datangnya dari Allah. Kelebihan ilmu dan ketrampilan yang dimiliki adalah anugrah dari Allah Swt. Tidak ada rasa sombong dan merasa lebih baik pada orang yang bertawadhu, ketika dia berhasil mendapatkan berbagai kenikmatan yang telah diterima. Sebaliknya selalu bersyukur alhamdulillah atas nikmat yang diberikanNya.
Sikap tawadhu itu seperti tidak menyombongkan jabatan, pangkat, ilmu, bahkan kekayaannya terhadap orang lain. Berteman terhadap siapa saja tanpa memandang derajatnya. Menyembunyikan keahlian, kepintaran, maupun kompetensinya dari orang lain agar terhindar dari sikap angkuh dan paling hebat.
Tawadhu sangat bermanfaat bagi kita semua karena menghindarkan diri dari sikap takabur. Takabur, angkuh atau menyombongkan diri merupakan salah satu sifat yang paling dibenci oleh Allah. Seseorang yang berperilaku sombong diancam akan dimasukkan ke neraka, sampai dirinya bertobat. Oleh karena itu, salah satu manfaat bersikap tawadhu adalah menghindarkan diri dari sikap takabur.
Sikap tawadhu dapat mengangkat derajat seseorang. Tawadhu merupakan akhlak terpuji yang sangat dicintai oleh Allah. Selain itu, setiap muslim yang mempunyai sikap tawadhu maka derajatnya akan diangkat oleh Allah Swt. Sedangkan, orang yang mempunyai sifat sombong akan dihinakan oleh Allah Swt.
Manfaat tawadhu berikutnya adalah menjaga hubungan sosial dengan sesama manusia. Dengan sikap tawadhu seseorang akan jauh dari kebencian dan kedengkian hati. Sikap tawadhu dapat membuka lingkar pertemanan dan persahabatan yang lebih luas. Orang akan lebih senang berteman dengan orang yang memiliki pikiran positif, tidak sombong, mau mendengarkan orang lain dan selalu rendah hati terhadap sesama.
Mengapa kita harus memiliki sikap tawadhu? Kita harus memiliki sifat tawadhu atau rendah hati agar tidak terhindar dari perilaku angkuh dan sombong serta mudah membantu dan menolong orang lain. Orang yang memiliki sikap tawadhu merupakan orang yang selalu mengetahui kekurangan dirinya dan berinstrospeksi sehingga tidak akan sombong dan merasa dirinya paling hebat dan paling benar sendiri.
Semoga kita menjadi bagian dari orang-orang yang selalu rendah hati dan senantiasa bersyukur kepada Allah Swt.
Aamiin. (*)
(Guru SMAN 1 Cigombong Bogor)