Pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani. Pahlawan nasional diberikan kepada para pejuang yang berjasa kepada Negara Republik Indonesia, berjuang dalam Negara Indonesia, dan merebut kemerdekaan Republik Indonesia. (Wikipedia).
Hari Pahlawan merupakan salah satu bagian dari sejarah dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia. Hari Pahlawan mengingatkan kita akan semangat juang rakyat Indonesia, khususnya rakyat Surabaya, dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Penting untuk kita ketahui bersama bahwa sejarah Hari Pahlawan diketahui generasi muda dan untuk dikenang dalam sejarah Kemerdekaan Indonesia.
Hari Pahlawan diputuskan dan ditetapkan untuk memperingati perjuangan para pahlawan yang gugur dalam pertempuran melawan penjajah (tentara Inggris) pada tanggal 10 November 1945 yang terjadi di Surabaya. Tanggal 10 Nopember 1945 menjadi pertempuran terberat sekaligus terbesar melawan kolonialisme dalam sejarah Kemerdekaan Indonesia.
Melansir dari situs resmi Kemensos.go.id, Minggu (7/11/2021), sebagai salah satu pemicu terjadinya pertempuran berdarah ini adalah tewasnya Brigadir J. Mallaby, pimpinan Tentara Inggris di wilayah Jawa Timur. Dua belas hari sebelum terjadinya pertempuran, tepatnya tanggal 29 Oktober 1945, tentara Inggris dan pihak Indonesia menandatangani penghentian perang sementara atau yang dikenal dengan gencatan senjata. Meski dalam masa gencatan senjata, masih terdapat sejumlah bentrokan antara tentara Inggris dan rakyat Surabaya. Puncaknya, saat Brigadir J. Mallaby terbunuh sehingga memancing amarah pihak Inggris.
Peristiwa Hotel Yamato Surabaya, 10 November 1945 (Repro Buku 100 di Surabaya, liputan6.com)
Sejak saat itu, Inggris menerbitkan ultimatum besar pada 10 November 1945, yang isinya meminta rakyat Indonesia untuk menyerahkan seluruh persenjataan dan berhenti melakukan perlawanan terhadap tentara Inggris. Pihak Indonesia diberikan tenggang waktu sampai pukul 6 pagi tanggal 10 November 1945. Jika ultimatum tersebut tidak diindahkan, maka pihak Inggris akan menyerbu kota Surabaya dari berbagai arah arah (darat, laut, dan udara).
Namun, tentara Indonesia dan rakyat Surabaya tidak mau mengindahkan perintah tersebut, sehingga terjadilah pertempuran berdarah di Surabaya yang berlangsung selama 3 minggu. Pertempuran tersebut memakan banyak korban penduduk sipil. Diketahui, pertempuran ini menjadi pertempuran pertama pihak Indonesia melawan tentara asing selepas Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945.
Semangat perjuangan yang tinggi dan pantang menyerah dari warga sipil dan tentara Indonesia dalam perang berdarah melawan tentara Inggris menjadikan Surabaya dijuluki sebagai Kota Pahlawan. Karena jasa-jasa dan semangat perjuangan tentara Indonesia dan rakyat Surabaya pada pertempuran 10 November 1945, pemerintah menetapkan pada tanggal tersebut sebagai Hari Pahlawan.
Tak lepas dari sejarah tersebut, Hari Pahlawan menunjukkan cara bangsa menghormati para pejuang kita mempertahankan kemerdekaan. Kemerdekaan bukan hadiah dari Jepang, bukan pemberian Belanda tapi diperjuangkan dengan korban berdarah, kematian pejuang dan tetesan air mata para pendiri bangsa ini berjuang dan mempertahankan kemerdekaan yang tentu saja harus diteladani generasi muda sekarang. Kemerdekaan harus diisi dengan belajar giat dan bekerja keras menggapai cita-cita.
Kisah perjuangan rakyat Indonesia sebelum dan pasca kemerdekaan hadir dalam buku sejarah pelajaran sekolah mulai dari SD hingga SMA atau SMK. Kisah kepahlawanan para pejuang tak hanya menunjukkan sejarah negara, melainkan juga mengajarkan keteladanan kepada anak-anak Indonesia, seperti etos kerja, kejujuran, kegigihan, pantang menyerah, melakukan kewajiban dan hak dan bersatu dalam keragaman bangsa, agar dapat mengenalkan makna Hari Pahlawan kepada peserta didik dalam kehidupan kesehariannya.
Mengisi kemerdekaan dengan terus menggali pitensi, belajar tekun, meraih prestasi di bidang yang diminati, bahu membahu menolong teman yang sedang kesusahan, rela berkorban demi bangsa dan negara.
Yang paling penting dari itu semua bergerak bersama, keluar dari zona nyaman dan bersama-sama mencari solusi permasalahan bangsa untuk Indonesia maju dan lebih baik. Teknologi digital yang berkembang pesat saat ini harus disikapi dengan pergerakan maju dan mengajak rakyat Indonesia berkompetisi ekonomi, politik pendidikan semuanya bangkit dan bergerak pasca pandemi. Belajar, bekerja, berusaha dan perekonomian harus bertumbuh berjuang bersama-sama mengembangkan UMKM dan rakyat kecil.
Maju terus Indonesiaku, kenanglah perjuangan jasa-jasa para pahlawan, belajar giat dan bekerja keras untuk bangsa dan negara yang lebih baik.
“Selamat Hari Pahlawan 10 Nopember 2021” (*)
Oleh : Rahmi Ifada, guru PAI SMAN 1 Cigombong, Kab. Bogor