Oleh: Dr. Ajang Kusmana
(Guru PAI SMAN 1 Kepanjen Malang Jatim)
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam berpesan agar tidak meremehkan kebaikan sekecil yang dianggap remeh.
وَعَنْ أَبِي ذَرٍّ – رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ – قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: «لَا تَحْقِرَنَّ مِنْ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاك بِوَجْهٍ طَلْقٍ»
Dari Abu Dzarr Radhiyallahu ‘Anhu berkata, Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “ Janganlah engkau meremhkan kebaikan sekecil apapun, walaupun jika engkau berjumpa dengan saudaramu dengan wajah yang penuh senyum dan berseri “. (H.R. Muslim no. 4760)
Manusia terlahir sebagai makhluk sosial. Itu artinya, seseorang tidak bisa hidup tanpa interaksi dengan orang lain. Dalam berintekasi ada hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu tarik perhatian orang dan gembirakan. Hal ini bisa dilakukan melalui tahap senyum, salam, sapa, sopan dan santun.
Kondisi alami menunjukkan bahwa setiap orang senang diperlakukan dengan ramah. Lakukan dari hal ringan meski dengan aura wajah yang menyenangkan, dalam bentuk senyum tipis.
Nilai amal tidak tergantung pada banyaknya amal, tetapi lebih bergantung pada niat dan keikhlasan seseorang. Amal yang besar bisa jadi kecil karena niat yang kurang ikhlas dan sebaliknya, amal yang kecil jadi besar karena niat yang sangat ikhlas.
رب عمل صغير تعظمه النية، ورب عمل كبير تصغره النية
“Betapa banyak amalan yang kecil menjadi besar (pahalanya) karena sebab niat. Dan betapa banyak amalan yang besar menjadi kecil (pahalanya) karena sebab niat.” (Al-Jami’ Ulum wal Hikam)
Kaum beriman akan senantiasa merasa sedih dan rugi jika ketinggalan pahala kebaikan sekecil apapun itu. Al kisah ada seorang laki-laki yang hidup sebelum kita, Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi wa Sallam bercerita tentang seorang yang dihisab tidak mememiliki kecuali satu amalan saja yang diterima Allah hingga Allah menyanjungnya dan mengampuni dosa-dosanya.
Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, menjelaskan bahwa amalan seseorang tersebut adalah karena menyingkirkan duri dari jalan.
بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِي بِطَرِيقٍ وَجَدَ غُصْنَ شَوْكٍ عَلَى الطَّرِيقِ فَأَخَّرَهُ، فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ
“Saat seorang pria sedang berjalan, tiba-tiba ia mendapati sebuah dahan berduri yang menghalangi jalan. Kemudian ia menyingkirkannya. Maka Allah bersyukur kepadanya dan mengampuni dosa-dosanya.”
الراوي : أبو هريرة | المحدث : مسلم | المصدر : صحيح مسلم
الصفحة أو الرقم : 1914 | خلاصة حكم المحدث : [صحيح]
Sementara dalam riwayat Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan:
مَرَّ رَجُلٌ بِغُصْنِ شَجَرَةٍ عَلَى ظَهْرِ طَرِيقٍ، فَقَالَ: وَاللهِ لَأُنَحِّيَنَّ هَذَا عَنِ الْمُسْلِمِينَ لَا يُؤْذِيهِمْ فَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ
“Dikisahkan ada seorang pria melewati dahan sebuah pohon di badan jalan. Ia lantas berkata, ‘Demi Allah, aku akan menyingkirkan dahan ini agar tidak menghalangi kaum Muslimin.’ Berkat amal itu, ia dimasukkan ke surga.”
الراوي : أبو هريرة | المحدث : مسلم | المصدر : صحيح مسلم
الصفحة أو الرقم : 1914 | خلاصة حكم المحدث : [صحيح]
Hadis tersebut mengisahkan seorang pria yang melintas di sebuah jalan. Kemudian ia menemukan sebuah dahan berduri yang menghalangi jalan kaum Muslimin dan diyakini dapat mengganggu siapa pun yang lewat di sana. Maka ia bermaksud untuk memotong dahan tersebut dan menyingkirkannya dari badan jalan. Tujuannya agar tidak membahayakan orang lain, terutama kaum Muslimin. Maka Allah pun mengampuni dosa-dosanya dan memasukkannya ke dalam surga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam melihatnya telah mendapatkan nikmat surga berkat amalnya tersebut.
Dari kisah tersebut, menginspirasi kita bahwa ada seorang pria yang telah berbuat amal kecil, namun dibalas dengan balasan besar. Sungguh rahmat Allah begitu luas! Karunia-Nya begitu agung.
Janganlah meremehkan kebaikan sekecil apapun itu. Bisa jadi anda membuang sebuah batu atau duri dari jalan kemudian Allah merahmati anda dan mengampuni dosa-dosa anda. Amalan kecil bisa mengangkat derajat dan kedudukan karena niat.
Allah menegaskan dalam al-Quran, amal soleh bisa menghapus dosa maksiat. Allah berfirman,
إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ
“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (QS. Hud: 114).
(***)
Gambar disediakan oleh terasjatim.com