Oleh : Saedi,
CGP_6, GPAI SMPN 2 Satuatap Muncang Kab.Lebak, Banten Kab. Lebak, Banten
Sejak 20 tahun lalu saat berkesempatan datang ke Rangkasbitung ibu Kota Kabupaten Lebak Banten, saya selalu menyempatkan datang ke warung Soto Ayam Lestari Khas Surabaya. Lokasi warung Soto Ayam itu di pertelon Rabinza/Barata, persis di belakang Polsek kota Rangkasbitung. Pemilik warung itu (alm) H.Saji asli dari Lamongan. Sekarang warung itu diteruskan oleh putra dan pamannya.
Saya bersyukur menjadi salah satu guru PAI yang terjaring Program Guru Penggerak Angkatan 6. Hari itu Sabtu, 3 Desember 2022 saya ke Rangkasbitung. Ada kegiatan Lokakarya 2 PGP, seperti biasa sayapun sarapan di warung Soto Ayam itu. Tepat pukul 07.00 wib. saya sampai di warung itu. Mengambil posisi paling pojok. Sambil menunggu pesanan datang, saya pilih irisan jeruk nipis. Rasanya sudah tidak tahan lagi ingin segera memeras irisan jeruk itu di atas soto panas, segar sekali rasanya.
Apa sih yang bisa membuat saya dan orang-orang hobby sarapan di warung soto itu?.
Saya berlangganan sarapan di warung soto itu sudah lebih dari 20 tahun. Ketika sarapan disana, saya sering mendengarkan obrolan pelanggan. Mereka yang makan di warung soto itu adalah mereka yang setiap hari sarapan di situ. Mereka selalu sarapan di warung soto itu karena khasnya selera dan cita rasa. Selain itu, diwarung itu menemukan makanan sehat dengan harga terjangkau.
Soto Lamongan salah satu legenda soto Indonesia
Jika sarapan di Soto Ayam Lestari, membuat enak badan, kuat, dan tahan lapar. Jika sarapan jam 07.00 maka barunakan terasa lapar pada jam 14.30 (jam 2 siang).
Tentang Soto Ayam Lestari ini berbeda dengan soto ayam lainnya. Menurut saya soto ayam ini sangat berkarakter. Soto Ayam adalah makanan tradisional yang berasal dari daerah (alamiah/ original. Dalam konsep pendidikan KHD adalah kodrat alam dan kodrat zaman (kearifan lokal) yang masih eksis (Lestari ) tak terhempas oleh perubahan zaman yang serba digital, tapi orang bahagia dan puas menikmatinya, dan mau lagi terus sepanjang hari (lestari).
Apa Insiprasi dari Soto itu ?
Memiliki Visi dan Misi yang jelas (branding, jangkauan jauh ke masa depan)
Pada awalnya sebuah harapan, idaman yang tentunya baru mimpi kelak mudah-mudahan terbukti. Nyatanya sekarang terbukti sudah 20 tahun lebih tetap terpercaya dan menjaga kualitas pelayanan yang terbaiknya agar pelanggan meras puas dan bahagia karena memang kebutuhannya terpenuhi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Lestari/les•ta•ri/ a tetap seperti keadaannya semula; tidak berubah; bertahan; kekal; berarti mengandung arti langgeng, dirawat selalu dikembangkan (ada pengembangan diri) Begitu pentingnya Visi dan Misi (doa) serta tujuan dan harapan di masa depan yang didam-idamkan dikemas dalam sebuah branding.
Dalam peningkatan mutu sajian/pelayanan kepada murid, lengkapi kebutuhan murid-murid sesuai kodrat alam dan zamnnya.
Soto Lestari tahu betul momentum yang tepat yaitu di waktu pagi dan tempat yang strategis bisa membaca peluang di masa depan (sekarang Barata adalah jantung kota). Dari segi komponen sajian, soto dan pelayanannya terpenuhi lengkap untuk gizi dan nutirisi yang dibutuhkan tubuh manusia.
Jadi kita sebagai CGP bisa berinspirasi dari unsur-unsur Soto Lestari tersebut untuk senantiasa berupaya memenuhinya standar minimal walau penyempurnanya adalah air teh hangat yang menguatkan.
Oleh karena itu elemen-elemen pendidikan yang ada di sekolah kita haruslah kita penuhi. Di Soto itu ada unsur nasi, kentang, dan so’un merupakan pemenuhan unsur karbohidrat, daging ayam kampung dan telor merupakan pemenuhan unsur protein yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Sayuran kol dan buah buahan yang terdapat di tomat dan jeruk nipis dalam rangka pemenuhan unsur vitamin-vitamin yang sangat dibutuhkan pula. Kemudian kuah yang sudah diracik dengan segala rempah-rempah, bumbu khas indoneisa merupakan pemenuhan mineral dan antioksidan juga sebagai pemersatu cita rasa khas (Cita rasa nusantara).
Harapan perubahan pendidikan yang berkualitas ada di pundak CGP. Masyarakat khususnya orang tua kita sudah lama menunggu dan menanti racikan-racikan pembelajaran yang lengkap, utuh, integrasi dari kontennya/materi pembelajaran (karbohidrat), akhlaq / karakter/profil pelajar Pancasila (protein), estetika pola hidup sehat (buah buahan dan mineral) yang selaras dengan waktu dan potensi diri murid. Tentunya harapan itu tidak seluruhnya dibebankan kepada guru penggerak tetapi merupakan tanggung jawab semua stakeholder dari pemangku kepentingan semua unsur pendidikan, baik yang di bawah payung kemdikbud maupun kemenag, masyarakat, dan lembaga lainnya.
Walau bagaimanapun kearifan lokal tetap dilestarikan menjadi khas cita rasa yang semua orang (lintas orang mana pun) menikmati dan bahagia (puas) seperti soto lestari semua orang menyukai (universal).
Sebagai guru PAI saya merasakan posisi dalam PGP sangat strategis. Justru disinilah kemampuan kita diuji bersama guru-guru mapel lain. Selanjutnya dalam “menggerakkan” guru lain kita bisa masuk dan mewarnai sesama guru PAI dan juga guru mapel lain. Oleh karena itu ayo kita guru-guru PAI jangan ragu untuk ikut Program Guru Penggerak. []